Sebab kenapa perlu ada filter!!
Berikut
ini 5 alasan diperlukannya filter dalam fotografi:
1.
Untuk mencapai warna yang sesuai dengan aslinya (natural)
Tersedia jenis filter
koreksi, seperti filter UV, SL, PL, dan tipe 80, untuk kehendak ini.
Filter
UV dan SL merupakan filter yang paling banyak digunakan fotografer kerena
dianggap sebagai filter pelindung lensa agar tidak tergores atau terkena debu.
Jika fotografer menginginkannya, lensa yang baru dibeli perlu dilengkapi dengan
filter ini.
Selain
itu, filter ini juga memiliki fungsi yang lebih penting dari sekadar penjaga
kaca lensa. Fungsi filter UV (ultra violet) adalah untuk menahan cahaya ultra
violet yang berlebihan, sedangkan filter SL (shy light) yang,berwarna merah
muda sangat tipis dibuat untuk melengkapi pemakaian fotografi warna. Fungsi
utamanya adalah menetralkan warna biru langit. Namun, karena sering dianggap
kurang efektif, banyak fotografer yang tetap menggunakan filter UV di lensanya.
Untuk memperbaiki mutu dan efektivitasnya, filter SL kemudian dimodifikasi
menjadi SL (1B) yang dapat lebih banyak menyerap cahaya ultra violet, sedangkan
SL yang lama berkode SL (lA).
Pemakaian
filter UV maupun SL hanya sedikit menahan intensitas cahaya yang masuk ke dalam
lensa dan dianggap tidak terlalu berpengaruh karena besarnya hanya sekitar 1/2
stop.
2.
Untuk memberikan efek tertentu pada gambar
Dengan
menggunakan filter tertentu, perubahan dapat dilakukan untuk mencerahkan gambar
atau memekatkan subjek pada gambar. Biasanya, digunakan pada foto-foto
piktorial, spesial efek, komersial, atau pemotretan yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan dan disebut dengan filter kreatif. Jenisnya sangat beragam,
mulai dari filter warna, filter gradasi (gradual filter), seperti warna cokelat
yang berangsurangsur bening, dan filter efek.
Flter
gradasi dapat digunakan untuk menonjolkan
perbedaan warna yang senada
Dalam
prakteknya, filter gradasi cenderung digunakan untuk pemotretan di luar
ruangan, seperti foto pemandangan atau pemotretan lain yang menggunakan lensa
bersudut lebar (wide), misalnya lensa 24 mm-70mm
Filter
pelembut (soft) atau yang biasa disebut diffuser merupakan salah satu filter
kreatif. Permukaan filter dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengaburkan
garis-garis tegas pada subjek, tanpa menghilangkan fokusnya.
Filter
pelembut dapat memperlembut tampilan wajah seseorang tanpa menghilangkan
fokusnya.
Filter
kreatif lain adalah jenis starcross. Pada permukaan filter, terdapat garis
geometris yang dipadukan secara bersilangan dan tersedia dalam beberapa
pilihan, mulai dari star 2 (berekor 2) hingga star 8
(berekor
8). Efeknya yang didapatkan berupa ekor-ekor cahaya, akan tampak jika filter
ini dihadapkan pada sumber cahaya.
Selain
itu, masih banyak lagi filter efek lain yang dapat ditemukan di pasaran yang
memberikan efek zooming, panning, tilting, kabut, gambar berganda, galaksi, dan
sebagainya.
3.
Untuk mengubah (menaikkan atau menurunkan) suhu warna Hal ini sangat penting
dalam fotografi warna. Filter ini biasa disebut filter kompensasi warna.
4.
Untuk menambah kontras gambar
Biasanya,
fotografer menggunakan filter berwarna, seperti merah, hijau, kuning, dan
jingga untuk pengambilan gambar dengan film monokromatik atau infra merah.
Dalam
fotografi, filter warna, seperti kuning, jingga, merah, dan hijau, lebih banyak
digunakan untuk keperluan foto hitam putih. Fungsinya, untuk mengoreksi atau
menaikkan kontras pada gambar. Setiap filter mampu menaikkan warna tertentu
(lihat Tabel 1).
Untuk
menaikkan tingkat kekontrasan dalam gambar, fotografer dapat menggunakan filter
warna
5.
Untuk pemotretan dengan cahaya yang terpolarisasi