Sunday 13 May 2012

Eksesori Tambahan


BATTERY PLUS..

Battery grip/vertical grip adalah aksesori kamera yang dipasang dibawah kamera yang berfungsi untuk beberapa hal.

Di dalam battery grip, kita boleh memasukkan bateri cadangan kamera ataupun baterai AA. Batterai cadangan boleh digunakan langsung untuk operasi kamera sehingga tidak diperlukan mengganti bateri bila bateri utama habis.

Fungsi kedua dari battery grip adalah memudahkan kita ketika mengambil foto dengan orientasi vertikal / portrait. Battery grip memiliki beberapa tombol tambahan seperti tombol shutter/jepret dan beberapa tombol lain untuk mengubah titik fokus.

Setelah battery grip di pasang ke kamera, keadaan kamera akan bertambah besar dan berat. Di kamera DSLR pemula yang kecil, pertambahan badan kamera akan memudahkan fotografer untuk membuat kamera lebih steady dan seimbang terutama saat mengunakan lensa telefoto.

Di beberapa model kamera, seperti Nikon D300s, D700, pengunaan battery grip dapat memaksimalkan continuous burst (jumlah foto yang dapat diambil secara berturut-turut).

Battery grip tersedia dalam merek original (seperti dengan merek kamera) tapi ada juga beberapa perusahaan yang memproduksi battery grip. Perbedaannya biasanya tidak begitu banyak, ada yang kualitinya setara, tapi banyak yang kualitinya tidak begitu baik, misalnya saat dipasang tidak begitu pas atau longgar, sehingga tidak selesa. Namun battery grip buatan pihak ketiga ini biasanya jauh lebih murah dan kadang memiliki fungsi  tambahan.

Saranan saya sebelum membeli battery grip, cubalah dulu pakaikan di kamera, dan lihat apakah memang pas dan sesuai untuk tangan masing-masing.

Sebab kenapa perlu ada filter!!



Berikut ini 5 alasan diperlukannya filter dalam fotografi:

1. Untuk mencapai warna yang sesuai dengan aslinya (natural)

Tersedia jenis filter koreksi, seperti filter UV, SL, PL, dan tipe 80, untuk kehendak ini.
Filter UV dan SL merupakan filter yang paling banyak digunakan fotografer kerena dianggap sebagai filter pelindung lensa agar tidak tergores atau terkena debu. Jika fotografer menginginkannya, lensa yang baru dibeli perlu dilengkapi dengan filter ini.
Selain itu, filter ini juga memiliki fungsi yang lebih penting dari sekadar penjaga kaca lensa. Fungsi filter UV (ultra violet) adalah untuk menahan cahaya ultra violet yang berlebihan, sedangkan filter SL (shy light) yang,berwarna merah muda sangat tipis dibuat untuk melengkapi pemakaian fotografi warna. Fungsi utamanya adalah menetralkan warna biru langit. Namun, karena sering dianggap kurang efektif, banyak fotografer yang tetap menggunakan filter UV di lensanya. Untuk memperbaiki mutu dan efektivitasnya, filter SL kemudian dimodifikasi menjadi SL (1B) yang dapat lebih banyak menyerap cahaya ultra violet, sedangkan SL yang lama berkode SL (lA).
Pemakaian filter UV maupun SL hanya sedikit menahan intensitas cahaya yang masuk ke dalam lensa dan dianggap tidak terlalu berpengaruh karena besarnya hanya sekitar 1/2 stop.

2. Untuk memberikan efek tertentu pada gambar

Dengan menggunakan filter tertentu, perubahan dapat dilakukan untuk mencerahkan gambar atau memekatkan subjek pada gambar. Biasanya, digunakan pada foto-foto piktorial, spesial efek, komersial, atau pemotretan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan disebut dengan filter kreatif. Jenisnya sangat beragam, mulai dari filter warna, filter gradasi (gradual filter), seperti warna cokelat yang berangsur­angsur bening, dan filter efek.


Flter gradasi dapat digunakan untuk menonjolkan  perbedaan warna yang senada
Dalam prakteknya, filter gradasi cenderung digunakan untuk pemotretan di luar ruangan, seperti foto pemandangan atau pemotretan lain yang menggunakan lensa bersudut lebar (wide), misalnya lensa 24 mm-70mm

Filter pelembut (soft) atau yang biasa disebut diffuser merupakan salah satu filter kreatif. Permukaan filter dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengaburkan garis-garis tegas pada subjek, tanpa menghilangkan fokusnya.

Filter pelembut dapat memperlembut tampilan wajah seseorang tanpa menghilangkan fokusnya.

Filter kreatif lain adalah jenis starcross. Pada permukaan filter, terdapat garis geometris yang dipadukan secara bersilangan dan tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari star 2 (berekor 2) hingga star 8
(berekor 8). Efeknya yang didapatkan berupa ekor-ekor cahaya, akan tampak jika filter ini dihadapkan pada sumber cahaya.

Selain itu, masih banyak lagi filter efek lain yang dapat ditemukan di pasaran yang memberikan efek zooming, panning, tilting, kabut, gambar berganda, galaksi, dan sebagainya.

3. Untuk mengubah (menaikkan atau menurunkan) suhu warna Hal ini sangat penting dalam fotografi warna. Filter ini biasa disebut filter kompensasi warna.

4. Untuk menambah kontras gambar

Biasanya, fotografer menggunakan filter berwarna, seperti merah, hijau, kuning, dan jingga untuk pengambilan gambar dengan film monokromatik atau infra merah.
Dalam fotografi, filter warna, seperti kuning, jingga, merah, dan hijau, lebih banyak digunakan untuk keperluan foto hitam putih. Fungsinya, untuk mengoreksi atau menaikkan kontras pada gambar. Setiap filter mampu menaikkan warna tertentu (lihat Tabel 1).

Untuk menaikkan tingkat kekontrasan dalam gambar, fotografer dapat menggunakan filter warna

5. Untuk pemotretan dengan cahaya yang terpolarisasi

filter

JENIS FILTER


Jenis-jenis filter DSLR...sbagaimana yg kita tahu.. filter memainkan pernan y penting dlm dunia fotografi. selain drpd menjaga lens filter byk lagi fungsinya. Untuk post kali ak akn pamerkan jenis dan fungsi filter.. 



1. Skylight filter (1A)/cloudy filter

Filter ini digunakan untuk mencapai keseimbangan dalam penyajian nada oleh film hitam putih dan untuk memberi kehangatan nada pada film warna (cetak warna atau slide warna). Selain itu, skylight filter juga berfungsi untuk menahan sinar ultra violet, menambah kehangatan warna pada foto, dan mengurangi warna kebiruan pada latar belakang atau daerah-daerah gelap yang memantulkan langit. Filter ini boleh terpasang terus pada lensa sebagai pelindung.

2. Ultra violet filter (UV)

Filter ini berfungsi untuk menghilangkan efek sinar ultra violet dan sangat berguna dalam pemotretan di dataran tinggi dengan pemandangan yang luas. Filter pelindung ini menyerap sinar ultra violet tanpa mempengaruhi tampilan warna yang lain dan ideal bagi film hitam putih.

3. Polarisasi Filter (PL)

Filter ini terdiri dari 2 keping kaca yang dapat berputar, terpisah satu sama lainnya, dan berwarna kelabu. Polarisasi filter berfungsi untuk menghilangkan refleksi sinar yang ditimbulkan oleh permukaan air atau kaca. Selain itu, filter ini juga dapat digunakan untuk menghidari pantulan bukan metal (kaca, air) dan memper­baiki kekontrasan dengan mempertebal warna biru langit dengan sudut 90° terhadap jalannya sinar matahari.

4. Neutral density filter

Filter ini terdiri dari satu bulatan kaca kelabu. Berfungsi untuk mengurangi kecerahan cahaya, jika Anda harus menggunakan kecepatan rana lamban dan bukaan diafragma tidak mencapai nilai lebih dari 16 (misalnya seharusnya 21 atau 32), untuk mem­perkecil ruang tajam dengan tetap mendapatkan pencahayaan yang memuaskan.

5. Cross-screen, star-screen, vario-cross, snow cross

Menurut desainnya, filter ini dapat mengahasilkan bintang dari tiap-tiap sinar yang cerah (lampu pantulan sinar pada air dan di salju). Dengan vario cross, kaki-kaki bintang dapat diatur arahnya.

6. Multi vision, mirage lens

Berbentuk sebuah kepingan kaca, yang digosok dalam faset-faset tertentu dan dapat membentuk 3 gambar, 5 gambar, atau gambar yang berulang-ulang.

7. Soft focus lens, softon, diffuser

Satu keping kaca yang mengandung goresan spiral halus atau digosok agak buram, menghasilkan gambar yang tidak kabur dari lembut. Cocok untuk muka wanita atau anak-anak, bunga, atau benda pecah belah. Seperti namanya, filter berfungsi untuk menyaring; menahan, dan nemodifikasi beberapa unsur cahaya yang jatuh pada subjek yang akan nasuk ke dalam lensa.

tip penting


Tips agar foto lebih menyerlah.

Menghasilkan foto yang tajam adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam kamera serta aksesori tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.



Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam :
Cara memegang kamera

Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto), bacalah bagaimana cara memegang kamera yang baik.

Shutter Speed.

Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan buku agar foto tajam saat anda memetik handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini gambarannya:
  • Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
  • Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
  • Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat

Aperture


Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, ertinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi objek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.
Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.

ISO

Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda megambil gambar di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), boleh menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.

Fokus

Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika mengambil gambar wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret objek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justeru menjatuhkan fokus disamping objek yang anda inginkan.

Lensa

Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang boleh anda beli. Lensa yang berkualiti baik boleh secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualiti-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualiti bagus 
biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).

Sweet Spot Lensa

Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda mengambil gambar dengan lensa itu, foto anda akan tajam.

Tripod

Tripod memang tidak praktis dan menyusahkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod..hehe

tujuh perkara

Tujuh perkara yang anda perlu bila bergelar photographer

Beg Kamera


Tersedia beragam jenis beg kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai dengan selera anda: dari backpack, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang sama dgn suitbeg. Yang jelas beg kamera disini berfungsi agar kita boleh menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki dgn selamat. Tidak jatuh, selamat dari terkena air.

Kit Pembersih



Untuk menjaga keadaan eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan pengelap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, seboleh mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV, biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih boleh dibeli di kedai  kamera.

Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja pada kedai center: biasanya kedai  kamera menyediakan layanan sensor cleaning.

Tripod



Tripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang tajam saat mengambil eksposur long speed. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling popular, kerena relatif lebih handal dan terbaik.
Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup sesuai dipanjang dan dipendek, memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang selamat serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head).

Flash Eksternal



Flash eksternal akan meningkatkan kualiti foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita boleh mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke objek secara lebih mudah.

Dengan flash eksternal anda akan boleh menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan.

Filter



Filter adalah aksesoris yang cukup penting bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli...(akan dipost pada waktu yang singkat.!!)

Shutter Release

Selain tripod, aksesori tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu menekan tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda boleh mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless.

Bateri grip



Ia penting sebagai persediaan awal untuk mengambil shoot yang terbaik. Kerana biasanya bateri kemera xcukup untuk menampung kuasa bila anda menggunakan pelbagai eksesori.

Thursday 26 April 2012

8 Teknik Shot Sunset / Sunrise


Seperti yang dijanjikan, aku nak kongsi teknik-teknik shoot sunset yang aku dah pelajari & yang paling penting, setiap tips berikut aku guna pakai untuk setiap gambar sunset yang aku shot. Tak lebih, tak kurang, macam maggie secukup rasa 20x20 big smile 8 Teknik Shot Sunset / Sunrise
1. Tiba Awal Di Lokasi
Pastikan korang sampai awal sebelum langit menguning. Macam kat kuching ni sunset biasanya jam 6.20, so kena datang setengah jam awal, sebab masa ni la orang bersesak-sesak nak balik rumah.

2. Tripod
Aksesori wajib yang mesti ada kalau nak shoot sunset kerana kita menggunakan slow shutter speed(cth: 1/8, 1/10,1′)
3. ISO
Set iso ke mode yang paling rendah, biasanya 100 untuk mengelakkan noise.
4. Mode Manual
Biasanya aku gunakan mode manual. Aperture hendaklah F10 ke atas, biasanya aku akan guna aperture maksimum  mcm F22, lagi tinggi, lagi bagus sebab kita nak semua objek sharp. Pastikan exposure korang berada pada kurang daripada ’0′ supaya warna sunset/sunrise lebih menyerlah.
5. Manual Fokus
Gunakan manual fokus kerana amat sukar untuk auto fokus dalam keadaan gelap.
6. Cabel Release
Gunakan cable release atau remote. Kalau takda, gunakan timer supaya tidak berlaku gegaran pada kamera.
7. Shot, shot dan shot
Shot seberapa banyak gambar yang boleh kerana cahaya sunset akan berubah-ubah dengan kerap.

8. LiveView

Disebabkan kamera akan menghala terus ke matahari, penggunaan viewfinder amat tidak digalakkan (boleh menyebabkan buta), gunakan liveview yang ada pada kamera korang. Kalau tak ada lifeview, korang agak-agak je, lepas tu shoot beberapa gambar dan compose balik sampai korang berpuas hati.

Belajar Shooting

Panduan Memilih Exposure Mode


Exposure mode adalah di antara setting yang paling penting pada sesebuah kamera, membolehkan korang memilih setting yang sesuai dengan subjek/situasi yang nak korang shot. Mode-mode exposure yang biasa terdapat pada DSLR atau kamera kompak ialah:
  • Auto
  • P
  • A/Av (Canon)
  • S/Tv (Canon)
  • M
Selain mode-mode di atas, korang boleh perhatikan terdapat mode exposure yang ada icon-icon kecik (scene mode) yang mana aku takkan explain sebab tu semua mode automatik. Setiap exposure mode ada kegunaan nya tersendiri, mcm yang aku cakap tadi, bergantung kepada subjek atau situasi. Kalau korang baca kat web atau blog fotografi lain, memang boleh buat karangan, panjang berjela explanationnya. Tapi kat blog ni aku cuba ringkaskan supaya korang mudah faham. Dipendekkan cerita:

Auto
Kalau korang pakai DSLR, diharamkan pakai mode ni, kamera ribu-ribu tapi pakai auto, baik pakai compact je..hehe

P (Programmable)
Sama je macam auto, kamera akan set aperture dan shutter speed secara automatik, yang bezanya dalam mode ni, korang masih boleh ubah-ubah shutter speed dan aperture (dalam mode auto, korang tak dapat nak adjust apa-apa setting). Lepas korang shot, kamera akan adjust balik secara automatik setting korang tadi.

A/Av (Aperture Priority)

Korang boleh adjust aperture sesuka hati dan kamera akan sesuaikan shutter speed secara automatik. Sesuai untuk semua jenis situasi. Kalau shot potrait, kecikkan nilai F (cth: f1.8,f2.8) untuk dapat efek blur, untuk landskap, naikkan nilai F (f9, f10) supaya semua objek terfokus. Biasanya otai-otai pakai mode ni dalam kebanyakan shot diorang.

S/Tv (Shutter Priority)
Berlawanan dengan A mode, S mode membolehkan korang mengawal shutter speed dan aperture dikawal oleh kamera secara automatik. Biasan digunakan dalam sport photography dimana kita nak ‘freeeze’kan pergerakan.

M (Manual)

Dalam mode manual, korang boleh control kedua-dua shutter speed dan aperture.  Sesuai digunakan dalam keadaan cahaya yang constant atau tidak berubah-ubah, macam kat dalam studio. Kalau dah pakar tu, guna kat mana-mana pun boleh.
So lepas ni korang main-mainla dengan exposure mode, tengok mana yang korang rasa mudah nak kawal. Ada yang suka pakai A mode macam aku ni dan ada yang suka pakai manual terus. Kalau rasa artikel ni bagus, share-share la dengan kawan ye. Sharing is caring 20x20 big smile Panduan Memilih Exposure Mode